Diberdayakan oleh Blogger.

Tampilkan postingan dengan label KESEHATAN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KESEHATAN. Tampilkan semua postingan

Rabu, 11 September 2013

Cara Menyimpan Obat Yang Benar

Bagaimana Menyimpan Obat yang Benar?

 
Rosmha Widiyani | Rabu, 28 Agustus 2013

KOMPAS.com — Seperti halnya makanan, obat adalah benda yang tidak dapat diperlakukan sembarangan. Ini merupakan barang yang perlu terus terjamin keutuhannya agar zat-zat yang terkandung di dalam obat tidak rusak atau berubah.
Selain diperlukan saat dalam kondisi tubuh sakit, obat biasanya disimpan untuk beberapa lama sebagai antsisipasi bila mendadak sakit. Hal serupa juga biasanya diterapkan pada jenis obat resep yang masih tersisa. Harapannya, obat tersebut masih dapat dikonsumsi saat sakit yang sama kembali terjadi.
Namun, bagaimanakah cara menyimpan obat-obatan yang benar? Berikut ini adalah tips sederhana dari Deputi Bidang Pengawasan Produk Terapeutik dan NAPZA Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Retno Tyas Utami. 
1.         Jangan lebih dari seminggu
Aturan ini berlaku untuk jenis obat-obatan resep yang diperoleh melalui pemeriksaan dokter. Retno memberikan batas waktu paling lama seminggu pada obat-obatan tersebut.
"Bila perlu segera buang, jika sudah tidak mengonsumsi. Penyimpanan obat di dokter dan rumah sakit berbeda," kata Retno.
Ia menegaskan, terdapat perbedaan perlakukan pada obat-obat yang disimpan di rumah dan rumah sakit, misalnya dari suhu penyimpanan. Dikhawatirkan penyimpanan di rumah akan menurunkan mutu obat dan memudahkan organisme lain berkembang. Retno menyarankan, perlakuan sama pada kemasan obat yang sudah terbuka. Jangan digunakan lagi setelah melewati batas seminggu.
2.         Perhatikan petunjuk penyimpanan
Penyimpanan yang benar akan mempertahankan kualitas obat. Petunjuk antara lain mencakup, paparan sinar matahari dan suhu penyimpanan. Selain itu patut diingat, tidak semua obat bisa disimpan dalam waktu lama.
"Sirup penurun panas anak mungkin bisa sampai sebulan, karena sifatnya yang lebih stabil. Namun jangan sampai kena sinar matahari," imbuh Retno.
3.         Perhatikan expiration date
EXP adalah kepanjangan dari expiration date yang merupakan batas waktu penggunaan obat atau tanggal kedaluwarsa. Setelah melewati batas waktu yang tertera pada kemasan, kualitas obat sudah menurun sehingga dikhawatirkan menimbulkan efek negatif pada konsumen.
"Jangan tertipu kemasan atau wujud obat yang masih baik. Jika sudah kedaluwarsa langsung buang, tidak perlu merasa sayang," kata Retno.
           

9 Makanan Sumber Zat Besi Terbaik

9 Makanan Sumber Zat Besi Terbaik

 
Unoviana Kartika | Selasa, 20 Agustus 2013

KOMPAS.com - Zat besi merupakan zat gizi mikro yang sangat penting. Kekurangan zat besi bisa menyebabkan lemas, lesu, pusing, hingga anemia. Pada ibu hamil, kekurangan zat besi bisa berakibat pada gangguan tumbuh kembang dan kecerdasan calon bayinya.
Departemen Pertanian Amerika Serikat merekomendasikan asupan zat besi yaitu 18 mg per hari. Untuk mencukupinya, maka pastikan makanan-makanan berikut selalu ada di dalam menu makan Anda.
1.                  Lentil
Satu cangkir lentil mengandung 6,59 mg zat besi. Selain itu, lentil juga memiliki kandungan serat dan vitamin A.
2.                  Bayam
Satu cangkir bayam mengandung 6,43 mg zat besi. Sayuran hijau satu ini pun kaya akan vitamin A, kalsium, dan potasium yang bermanfaat untuk menguatkan otot.
3.                  Nasi putih
Satu cangkir nasi putih mengandung 7,97 mg zat besi. Nasi putih juga merupakan
sumber karbohidrat yang baik. Tak hanya itu nasi putih kaya akan zat Mangan, namun rendah kandungan lemak jenuh, kolesterol, dan sodium.
4.                  Daging sapi
Delapan puluh lima gram daging sapi mengandung 5,24 mg zat besi. Tak hanya itu, daging sapi juga kaya protein yang baik untuk pembentukan otot.
5.                  Kacang merah
Satu cangkir kacang merah mengandung 5,2 mg zat besi. Meski bentuknya kecil, tak ada yang memungkiri kandungan gizi dari bahan pangan satu ini. Selain zat besi, kacang merah juga dikenal sebagai sumber serat, vitamin C, dan protein.
6.                  Tiram
Tak hanya mutiara yang Anda bisa temukan dalam tiram, tapi juga zat besi. Delapan puluh gram tiram mengandung 5,91 mg zat besi. Tiram juga kaya akan kalsium dan afrodisiak alami.
7.                  Tomat
Tomat merupakan sayuran yang mengandung zat besi cukup tinggi. Satu cangkir tomat mengandung 3,39 mg zat besi.
Tomat juga merupakan sumber antioksidan yang melawan penuaan dan penyakit.
8.                  Kacang chickpea
Dikenal juga dengan kacang garbanzi. Bentuknya mirip kemiri kecil berwarna kuning muda. Satu cangkirnya mengandung 4,74 mg zat besi. Kacang ini juga merupakan sumber serat yang baik yang menurunkan tekanan darah serta kolesterol.
9.                  Kentang
Kandungan zat besi pada kentang cukup tinggi. Satu umbi kentang kecil mengandung 2,7 mg zat besi. Kentang pun dapat diolah menjadi banyak jenis makanan.

http://health.kompas.com/read/2013/08/20/1005154/9.Makanan.Sumber.Zat.Besi.Terbaik

Buah Penurun Risiko Diabetes


Buah – Buahan Penurun Risiko Diabetes

 

Rosmha Widiyani | Minggu, 1 September 2013 


             KOMPAS.com - Bukan rahasia lagi bila buah-buahan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Riset terbaru mengindikasikan adanya keterkaitan konsumsi buah-buahan dengan menurunnya risiko diabetes tipe 2. Namun buah seperti apa yang berpotensi menurunkan risiko penyakit tersebut ?
        Peneliti dari Harvard School of Public Health  dalam laporan riset yang dimuat British Medical Journal  (BMJ)edisi online edisi 29 Agustus menyatakan kebiasaan memakan buah-buahan yang dimakan secara utuh (whole fruits) terutama blueberry, anggur, dan apel berhubungan dengan menurunnya risiko diabetes tipe 2. Sementara itu, konsumsi jus buah justru dapat meningkatkan risiko terkena penyakit. 
            "Temuan sebelumnya menunjukkan hasil yang bervariasi untuk konsumsi buah secara total. Riset kami menyediakan bukti baru yang mengidikasikan beberapa jenis buah tertentu yang mungkin memiliki manfaat khusus dalam menurunkan risiko diabetes," kata peneliti Qi Sun asisten profesor dari Departemen Nutrisi di Harvard School of Public Health.
            Dalam risetnya, peneliti melakukan analisis terhadap 190 ribu responden yang mengikuti tiga penelitian terpisah antara 1984 sampai 2008.  Responden ini tidak memiliki penyakit diabetes, kardiovaskuler, atau kanker. Pada akhir penelitian, sebanyak 7 persen dari responden didiagnosa menderita diabetes.
            Menurut analisa peneliti, responden yang mengonsumsi blueberry, anggur, dan apel  dua kali seminggu, berisiko 23 persen lebih kecil  terkena diabetes 2 dibandingkan yang mengonsumsi buah tidak lebih dari sekali dalam sebulan. Responden yang mengonsumsi buah dalam bentuk jus sekali dalam sehari atau lebih, justru  berisiko 21 persen lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 dibandingkan yang lain.
            Peneliti berkeyakinan, perbedaan ini mungkin disebabkan oleh faktor lain di luar konsumsi buah dan jus. Bisa jadi, responden yang memakan buah-buahan tertentu memiliki suatu kemiripan antara satu dengan yang lain, sehingga mempengaruhi risiko mereka untuk menderita diabetes.
          "Data kami merekomendasikan lebih jauh untuk mengonsumsi buah-buahan bagi pencegahan diabetes, tetapi bukan jus," kata ketua tim peneliti, Isao Muraki, dari departemen nutrisi Harvard School of Public Health.
Muraki berharap, temuan baru dalam riset ini dapat membantu memperbaiki rekomendasi selama ini bagi upaya pencegahan penyakit diabetes tipe 2.


http://health.kompas.com/read/2013/09/01/1824110/Buah-buahan.Penurun.Risiko.Diabetes

Sabtu, 06 April 2013

Pencegahan Stroke


 Makan Pisang dan Kurangi Keripik Mencegah Stroke

Melly Febridawww.liputan6.com

Jum’at , 5 April 2013

            Liputan6.com, London : Perbanyak makan pisang dan kurangi konsumsi keripik. Ini bisa mencegah Anda dari risiko kematian akibat stroke. Buah berkulit kuning yang kaya potasium (kalium) itu bisa membantu menurunkan tekanan darah, seperti halnya menurunkan konsumsi garam pada kudapan keripik. Pisang adalah salah satu makanan yang kaya kalium. Masing-masing mengandung 420 mg, dan setiap harinya orang dewasa sebaiknya mengonsumsi 3.500 mg.Sebuah penelitian membuktikan bahwa asupan kalium yang tinggi, menurunkan risiko stroke hingga 24 persen. Namun, dalam penelitian sebelumnya pernah diungkap bahwa mereka yang berusia lanjut usia riskan dengan asupan kalium karena membuat kerja mengurangi kemampuan ginjal membuang dari dalam darah. Untungnya, penelitian yang diterbitkan dalam bmj.com menyanggah kakhawatiran tersebut. Disebutkan bahwa kalium tak berpengaruh negatif bagi fungsi ginjal. Seperti dikutip Dailymail, Jumat (5/4/2013), peneliti menganalisa 128 ribu orang lebih dengan 33 uji coba dan menyebutkan, mengonsumsi lebih banyak mineral seperti pisang memberikan banyak manfaat untuk kebanyakan orang. Sekitar 53.000 kematian di Inggris setiap tahunnya terjadi akibat stroke, dengan lebih 100.000 pasien bertahan, sisanya menderita cacat berat. Dr Clare Walton dari Asosiasi Stroke mengatakan, diet yang sehat merupakan bagian penting dari pengelolaan risiko stroke. "Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko terbesar untuk stroke dan jantung. Membuat perubahan dalam diet bisa menjaga tekanan darah terkontrol. "Penelitian menunjukkan pengurangan konsumsi garam dan penambahan makanan kaya kalium seperti pisang, kurma, bayam, bisa menghindari Anda dari risiko stroke. 

http://health.liputan6.com/read/554025/makan-pisang-dan-kurangi-keripik-mencegah-stroke 

Diunduh          : Minggu, 7 April 2013 – Pukul 11.20 WIB


Manfaat Kuning Telur


Ragam Manfaat Tersembunyi dari Kuning Telur 
Zulfa Asliha Noviantiwww.liputan6.com
Sabtu, 6 April 2013

            Liputan6.com, New York : Kuning telur dikenal terutama karena tinggi kandungan kolestrolnya. Tapi komunitas riset medis telah mempelajari dan menemukan bahwa diet kolestrol memiliki pengukuran berbeda dengan kadar kolestrol darah yang berhubungan dengan peningkatan risiko serangan jantung dan stroke.
            Sebuah studi baru menggemakan menunjukkan bahwa konsumsi telur tidak berpengaruh pada kadar kolestrol darah secara keseluruhan dari 115 orang dewasa sehat. 
            Ditambah lagi, penelitian terbaru lain menemukan beberapa bukti bahwa makan telur utuh meningkatkan HDL (kolesterol baik) yang melindungi jantung.
            "Ada masalah yang lebih besar dalam diet orang Amerika dibanding kolestrol, " kata Drew Ramsey, M.D., asisten profesor klinis Psikiatri di Columbia University College of Physicians & Surgeons, yang mempelajari hubungan antara perilaku gaya hidup, seperti diet dan kesehatan psikologi seperti dilansirHuffington Post, Jumat (5/4/2013).
            "Tidak ada data yang menunjukkan bahwa konsumsi kuning telur merupakan penyebab utama menaiknya kolesterol. Semua setuju bahwa masalah paling nyata pada diabetes dan obesitas adalah terlalu banyak konsumsi makanan olahan berkalori tinggi," tambahnya.
            Bahkan ada beberapa zat pada kuning telur yang membantu meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Kuning telur adalah salah satu sumber makanan paling kaya kolin dan B-kompleks yang baik untuk fungsi saraf dan mengurangi peradangan.
            Ada juga bukti kalau diet kolin membantu perkembangan otak janin ketika ibu hamil memakannya. Manfaat lain dari diet kaya kolin adalah mood yang baik dan bahagia.
            Ramsey mengatakan, kolin juga membantu menghasilkan hormon yang menimbulkan rasa bahagia seperti serotonin, dopamin, dan norephinephrine.
            Kuning telur juga mengandung dua karotenoid, yakni lutein dan zeaxanthin yang menjaga kesehatan mata. Kandungan sulfur Dosis sulfur yang besar juga dimilikinya.
            Manfaat kesehatan kuning telur seharusnya tidak membayangi putih telur yang rendah kalori, sumber rendah lemak pada protein yang sempurna. Bahkan telur menjadi 'standar emas' atau patokan kualitas protein terbaik karena asam aminonya paling mudah dicerna bagi manusia. 


Diunduh               : Minggu, 7 April 2013 – Pukul 10.45 WIB