Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 14 Desember 2013

Pengaruh Radiasi Handphone Terhadap Otak Manusia


PENGARUH RADIASI HANDPHONE TERHADAP OTAK MANUSIA

Pengaruh Radiasi Handphone Terhadap Otak
Banyak pengguna ponsel yang mungkin tidak mengetahui bahwa ponsel yang mereka gunakan dapat mengirimkan gelombang radiasi ke dalam otak mereka. Sesungguhnya setiap ponsel memiliki spesifikasi ukuran banyaknya energi gelombang mikro yang dapat menembus ke dalam bagian tubuh seseorang tergantung pada seberapa dekat ponsel dengan kepala. Paling tidak kurang lebih sebanyak 60 persen dari radiasi gelombang mikro yang diserap dan menembus daerah sekitar kepala.

Pada saat menelepon radiasi dekat dengan otak dan bisa mempengaruhi sistem otak & syaraf. Walaupun efeknya relatif kecil seperti pusing, tapi lama kelamaan bisa jadi masalah serius. Dan yang paling mengkhawatirkan, risiko terbesar pemakaian ponsel adalah pada anak-anak. . Para ahli organisasi kesehatan sedunia (WHO) sangat menganjurkan agar pemakaian handphone terutama di kalangan usia kanak-kanak dibatasi sedemikian rupa ataupun pemakaiannya dengan menggunakan hands-free guna untuk meminimalkan risiko yang mungkin terjadi, berhubung alasan rawannya sel otak dalam usia kanak-kanak yang sedang mengalami pertumbuhan.

Setelah 10 tahun memakai handphone risiko seseorang menderita tumor telinga meningkat empat kali lipat. Para ilmuwan yakin, penggunaan handphone minimal selama 10 tahun meningkatkan risiko menderita tumor telinga. Berdasarkan riset yang dilakukan Institute Karolinska, Swedia, terhadap 750 orang, ditemukan risiko menderita acoustic neuroma meningkat 3 ,9 kali lipat pada sisi kepala dimana handphone sering ditempelkan. Sedangkan pada sisi kepala yang tidak pernah atau jarang ditempeli handphone, tidak ditemukan risiko apapun.“Riset ini jelas menunjukkan risiko itu hanya terjadi pada sisi kepala dimana telepon genggam sering ditempelkan.

Hubungannya dengan sistem saraf di otak
Sistem saraf manusia terbagi atas sistem saraf tepi dan sistem saraf pusat. Yang dimaksud dengan sistem saraf tepi (peripheral nervous system) adalah semua serabut saraf yang berada di luar otak atau susmsum belakang. Yang dimaksud dengan sistem saraf pusat (central nervous system) adalah bagian yang mengatur kerja saraf tepi yang terdapat di otak, batang otak (brain stem), dan sumsum belakang (spinal cord). Selaput otak mempunyai serabut saraf yang dapat menerima rasa sakit. Jika seseorang sedang menggunakan telepon genggam maka kepala akan terasa panas akibat dari efek radiasi telepon genggam tersebut. Para peneliti menetapkan besarnya radiasi yg diserap dihitung dalam satuan SAR yaitu daya energi yg terserap per satuan massa jaringan (otak). Para peneliti di Inggris, mengatakan radiasi elektromagnetik dari telepon genggam dapat merusak DNA dan mengakibatkan tumor otak.

Pada penderita tumor otak, terjadi pembesaran volume otak, sedangkan ukuran wadahnya yang dibatasi tulang tengkorak tidak berubah. Sebagai akibatnya, terjadi peninggian tekanan di dalam rongga kepala. Peninggian tekanan ini menyebabakan penekanan pada selaput otak sehingga penderita mengeluh sakit kepala. Selain itu, penambahan volume juga meninggikan tekanan cairan LCS. LCS (cerbrospinal space) merupakan cairan otak yang dihasilkan melalui proses di empat rongga yang terdapat di dalam otak (brain ventricle). Dua yang pertama terdapat di otak besar kiri kanan (lateral ventricle), dari sana LCS dialirkan ke rongga tengah (third ventricle), lalu setelah ditambah LCS produk rongga itu dialirkan lagi melalui saluran di batang otak (fourth ventricle).

Rongga terakhir ini juga menghasilkan LCS yang selanjutnya dialirkan melalui dua pasang lubang keluar, dari rongga ini menuju lapisan subarachnoid. Gangguan aliran LCS pada salah satu bagian tersebut pada orang yang terkena infeksi radiasi telepon genggam menyebabkan peninggian tekanan cairan LCS. Peninggian tekanan ini dapat diukur melalui pengukuran dengan alat yang dipasang di daerah pinggang.mata (optic disc). Oleh karena itu, dugaan adanya kanker otak dapat diketahui melalui pemerikasaan mata dengan oftalmoskop. Pada pemeriksaan ini akan terlihat bagian optic disc bengkak dan keruh.

Permukaan otak yang berlekuk-lekuk akibat adanya tonjolan (gyrus) dan lekukan (sulcus) yang membantu memperluas permukaan otak. Makin luas permukaan otak, makin luas pula lapisan luar (cortex) otak sehingga makin banyak sel saraf yang dapat menempatinya. Jumlah sel saraf yang lebih banyak ini dianggap makin menguntungkan karena seseorang diharapakan lebih pandai jika sela sarafnya lebih pandai. Karena itu, seseorang yang sering menggunakan telepon genggam dalam jangka waktu yang panjang akan mengalami lemah otak, akibat semakin banyaknya sel saraf yang hilang karena radiasi gelombang elektromagnetik yang dihasilkan telepon genggam tersebut.

Untuk menjalanan fungsinya meneruskan impuls atau rangsangan, terjadi aliran listrik pada sel saraf. Aliran listrik itu pada hakikatnya ditimbulkan oleh pergerakan ion negatif dan ion positif keluar masuk sel dan menyebrang dari satu serabut ke serabut yang lain. Dengan adanya gerakan listrik ini, cortex atau lapisan kelabu otak dapat diperiksa keadaannya dengan elektroensefalo grafi (EEG).

Efek Negatif Menggunakan Telepon Genggam
Lemah Otak
 
Para peneliti dari Swinburne University of Technology's Brain Sciences Institute di Melbourne, Australia menemukan para pengguna ponsel yang merespon telepon lebih pelan selama 30 menit, cenderung akan mengalami perbaikan memori, namun kurang cepat tanggap dalam merespon sesuatu. Para peneliti melakukan serangkaian tes psikologi pada 120 partisipan yang terekspos emisi telepon selular selama setengah jam sampai satu jam. Hasil riset yang dimuat dalam Jurnal Neuropsychologia menunjukkan ada perubahan kecil pada fungsi otak meski tak begitu terlihat, terutama pada mereka yang terekspos bidang elektromagnetik dari telepon selular. Studi menunjukkan bukti respon yang lamban pada partisipan yang melakukan reaksi sederhana dan reaksi yang lebih kompleks, seperti memberikan respon saat diminta memilih lebih dari dua alternatif.. Penelitian masih akan terus dilakukan, terutama dengan penggunaan resonansi magnetik untuk menganalisa cara kerja otak. Namun penelitian ini masih belum dipublikasikan, karena dampak radiasi ponsel cenderung terus meningkat. Para pengguna ponsel, terutama yang menggunakan ponsel dalam kapasitas berlebihan cenderung mengalami penurunan atau perubahan sistem yang cukup berarti dibanding mereka yang menggunakan ponsel seperlunya. Namun dalam studi penelitian tersebut, peneliti tak menemukan dampak ponsel pada gangguan kesehatan, meskipun diakui studi ini tak memfokuskan pada konsekuensi kesehatan, tapi lebih ditekankan pada fungsi otak.

Kulit Mudah Berkerut
Setelah beberapa waktu sebelumnya radiasi ponsel pernah dinyatakan memicu kanker otak, kini sebuah riset tengah menyatakan pengaruh radiasi ponsel terhadap kesehatan kulit. Para pengawas radiasi Finlandia tengah mempelajari efek ponsel pada protein manusia dengan melakukan tes langsung pada kulit, apakah efek transmisi pada handset memberi pengaruh pada kulit mereka.

Sebuah penelitian yang dilakukan meneliti sebuah area kecil di kulit lengan para responden yang terkena radiasi ponsel dalam jangka waktu satu jam. Kemudian para peneliti mengambil contoh kulit tersebut dan membadingkannya dengan kondisi kulit sebelum tereskpos radiasi.Penelitian kali ini tetap menggunakan contoh sel wanita, untuk menjaga konsistensi penelitian yang sebelumnya dilakukan Radiation and Nuclear Safety Authority.

Dalam penelitian tersebut, ditemukan bahwa radiasi ponsel menyebabkan tingkat sel kulit berubah, seperti menimbulkan kerutan pada kulit, meskipun sampai saat ini masih belum bisa dipastikan pengaruhnya pada kesehatan. Sel-sel kulit tersebut mengalami banyak perbedaan ketika mereka tetap berada di badan dibandingkan kondisi lingkungan laboratorium.. Beberapa peneliti bahkan menduga kanker otak yang selama ini sudah umum dijumpai di masyarakat adalah hasil dari penggunaan ponsel, namun masih belum didapat bukti yang jelas untuk mendukung pernyataan tersebut. Terdapat sebuah hubungan tak langsung antara kanker dengan protein berbahaya yang menuju otak, namun hal ini baru sebuah spekulasi.

Mengancam kesehatan anak
 
Para dokter di Austria memperingatkan adanya bahaya ponsel bagi anak-anak dan menyerukan agar semua ponsel dilengkapi keterangan mengenai tingkat radiasi. Peluncuran obat ke pasaran selalu dilengkapi keterangan efek obat. Beda dengan peluncuran ponsel, efekya tidak diketahui.

Berpengaruh negatif terhadap kesuburan pria
 
Efek samping dari radiasi handphone juga berpengaruh pada tingkat kesuburan pria. Seseorang yang suka menyimpan handphone di saku celana, atau dimasukkan dalam sarung kecil kemudian digantung di pinggang, maka jumlah sperma bisa berkurang hingga 30 persen.“Radiasi yang dipancarkan ponsel berpengaruh negatif terhadap produksi sperma, dan kesuburan pria,” kata Departemen Obstetri dan Ginekologi Universitas Szeged, Hungaria, yang akan melaporkan hasil penelitiannya dalam konferensi The European Society of Human Reproduction and Embryology (ESHRE) di Berlin, Jerman. Dalam penelitiannya, timnya menganalisa sperma 221 pria, dan mengamati perilaku mereka dalam menggunakan ponsel. Para ilmuwan ini menemukan adanya korelasi positif antara penggunaan ponsel - bahkan jika hanya di set dalam posisi standby- dengan berkurangnya kualitas dan kuantitas sperma.

Sumber :
http://enenggar.blogspot.com/2012/11/artikel-pengaruh-handphone-terhadap.html

4 komentar:

lembroidesigns mengatakan...

Tidak banyak orang yang peduli akan bahaya Radiasi, karna dari sisi Industri Ponsel sendiri sudah mengklaim bahwa yang namanya Radiasi itu tidak bisa dihilangkan, bisa untuk dikurangi,tapi itu adalah tekhnologi yang sangat mahal, dan tidak mungkin mereka gunakan untuk HP yang dijual di pasaran. makanya HP dengan SAR rendah pasti harganya lebih mahal. dan kesalahan dari berbagai anti Radiasi yang ada di pasaran adalah karna mereka mengklaim bisa menurunkan sampai 90% Radiasi, dan itu sudah hal yang tidak mungkin, dengan harga yang bisa dibilang murah dengan hasil yang sangat menakjubkan. ada satu anti Radiasi yang tidak mengklaim bisa menurunkan apalagi menghilangkan Radiasi, karna emang bukan begitu cara kerjanya, cara kerjanya adalah melindungi atau mencegah penyerapan Radiasi oleh sel sel tubuh,jadi intinya adalah melindungi si pemakainya bukan melindungi HP nya. untuk lebih pastinya bisa langsung ke websitenya. http://www.indonesu.com untuk versi Indonesia atau http://www.nesuindo.com untuk versi English.

Unknown mengatakan...

good post

zaki dinul mengatakan...

Letakan telepon genggam dan angkat kepala sebab, terlalu lama menunduk saat mengoperasikan handphone dapat membahayakan punggung atau tulang belakang Anda – Referensi: udoctor.co.id

Unknown mengatakan...

Jadi bertambah pengetahuan

Posting Komentar