CONTOH TULISAN ILMIAH POPULER
Daur
Ulang Sampah : Memberdayakan yang Terbuang
Berbagai
macam aktivitas manusia yang berhubungan dengan penggunaan Sumber Daya
Alam (SDA) selalu memiliki konsekuensi timbulnya sampah. Jumlah sampah
yang dhasilkan bergantung pada jumlah barang-barang yang dikonsumsi tiap hari.
Demikian halnya dengan jenis sampah yang dihasilkan juga bergantung pada jenis
barang yang digunakan.
Selain
mencemari lingkungan, tumpukan sampah yang merupakan kumpulan barang-barang
terbuang yang sudah tidak dipergunakan tersebut juga dapat menimbulkan bau
busuk dan pandangan yang tidak sedap dipandang mata. Oleh karena itu,
dibutuhkan pengelolaan sampah atau biasa disebut daur ulang sampah.
Daur
ulang sampah merupakan proses mengubah barang-barang yang sudah tidak terpakai
menjadi barang baru yang lebih memilki manfaat dan nilai tinggi. Tujuan dari
adanya kegiatan daur ulang sampah ini, selain untuk mengurangi jumlah sampah
juga untuk menghemat pemakaian bahan baku baru sehingga dapat mengurangi
penggunaan energi dan timbulnya polusi serta menghindari kerusakan lingkungan
dan menjaga keseimbangan ekosistem.
Prinsip
Kerja Daur Ulang Sampah
1. Reuse
berarti
menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama
ataupun fungsi lainnya.Contoh kegiatan reuse sehari-hari:
Pilihlah
wadah, kantong atau benda yang dapat digunakan beberapa kali atau
berulang-ulang. Misalnya, pergunakan serbet dari kain dari pada menggunakan
tissu, menggunakan baterai yang dapat di charge kembali
Gunakan
kembali wadah atau kemasan yang telah kosong untuk fungsi yang sama atau fungsi
lainnya. Misalnya botol bekas minuman digunakan kembali menjadi tempat minyak
goreng.
Gunakan
alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali.
Gunakan sisi
kertas yang masih kosong untuk menulis.
2.
Reduce
berarti
mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah.Contoh
kegiatan reduce sehari-hari:
Pilih produk
dengan kemasan yang dapat didaur ulang.
Hindari
memakai dan membeli produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar.
Gunakan produk
yang dapat diisi ulang (refill). Misalnya alat tulis yang bisa diisi ulang
kembali).
Maksimumkan
penggunaan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis
kembali.
Kurangi
penggunaan bahan sekali pakai.
3. Recycle
berarti
mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang
bermanfaat.Contoh kegiatan recycle sehari-hari:
Pilih produk
dan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah terurai.
Olah sampah
kertas menjadi kertas atau karton kembali.
Lakukan
pengolahan sampah organic menjadi kompos.
Lakukan
pengolahan sampah non organic menjadi barang yang bermanfaat.
SAMPAH ORGANIK
A.
Pengertian sampah organik
Sampah Organik
adalah merupakan barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh
pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola dengan
prosedur yang benar.Sampah organik adalah sampah yang bisa mengalami pelapukan
(dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau
(sering disebut dengan kompos). Kompos merupakan hasil pelapukan bahan-bahan
organik seperti daun-daunan, jerami, alang-alang, sampah, rumput, dan bahan
lain yang sejenis yang proses pelapukannya dipercepat oleh bantuan manusia.
Sampah pasar khusus seperti pasar sayur mayur, pasar buah, atau pasar ikan,
jenisnya relatif seragam, sebagian besar (95%) berupa sampah organik sehingga
lebih mudah ditangani. Sampah yang berasal dari pemukiman umumnya sangat
beragam, tetapi secara umum minimal 75% terdiri dari sampah organik dan sisanya
anorganik.
B.
Jenis-jenis sampah organik
Sampah organik
berasal dari makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan.
Sampah organik
sendiri dibagi menjadi :
Sampah organik
basah. Istilah sampah organik basah dimaksudkan sampah mempunyai kandungan
air yang cukup tinggi. Contohnya kulit buah dan sisa sayuran.
Sampah organik
kering. Sementara bahan yang termasuk sampah organik kering adalah bahan
organik lain yang kandungan airnya kecil. Contoh sampah organik kering di
antaranya kertas, kayu atau ranting pohon, dan dedaunan kering.
C.
Dampak sampah organik
1. Dampak
terhadap Kesehatan
Potensi bahaya
kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:
Penyakit
diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari
sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit
demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah
yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
Penyakit
jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
Penyakit yang
dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu
penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya
masuk ke dalam pencernakan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa
makanan/sampah
Sampah
beracun: Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal
akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini
berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai
dan akumulator.
2. Dampak terhadap Lingkungan
Cairan
rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air.
Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan
lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis.
D.
Cara mengolah sampah organik
Pengomposan
sampah kota umumnya sama saja seperti pengomposan bahan baku lainnya. Hanya
yang patut dipikirkan adalah jumlah bahan organik kering yang digunakan dalam
pencampuran bahan baku proses pengomposan. Pengomposan Menggunakan Drum Plastik
Pengomposan
menggunakan drum plastik sangat cocok diterapkan untuk mengolah sampah rumah
tangga.
SAMPAH
ANORGANIK
A.
Pengertian sampah anorganik
Sampah
anorganik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara
biologis sehingga penghancurannya membutuhkan waktu yang sangat lama. Sampah
Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak
bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam
seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak
dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam
waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa
botol, botol plastik, tas plastik, dan kaleng.
B.
Jenis – jenis sampah anorganik
Contoh sampah
dari sampah anorganik adalah: potongan-potongan / pelat-pelat dari logam,
berbagai jenis batu-batuan, pecahan-pecahan gelas, tulang-belulang, kaleng
bekas, botol bekas, bahkan kertas, dan lain-lain.
Sampah jenis
ini, melihat fisiknya keras maka baik untuk peninggian tanah rendah atau dapat
pula untuk memperluas jalan setapak. Tetapi bila rajin mengusahakannya sampah
dari logam dapat kembali dilebur untuk dijadikan barang yang berguna,
batu-batuan untuk menguruk tanah yang rendah atau memperkeras jalan setapak,
pecahan gelas dapat dilebur kembali dan dijadikan barang-barang berguna, dan
tulang-belulang bila dihaluskan (dan diproses) dapat unutk pupuk dan lain-lain.
C.
Dampak sampah anorganik
1. Gangguan
Kesehatan
2. Menurunnya
kualitas lingkungan
3. Menurunnya
estetika lingkungan
Timbulan
sampah yang bau, kotor dan berserakan akan menjadikan lingkungan tidak indah
untuk dipandang mata;
4. Terhambatnya pembangunan negara
Dengan
menurunnya kualitas dan estetika lingkungan, mengakibatkan pengunjung atau
wisatawan enggan untuk mengunjungi daerah wisata tersebut karena merasa tidak
nyaman, dan daerah wisata tersebut menjadi tidak menarik untuk dikunjungi.
Akibatnya jumlah kunjungan wisatawan menurun, yang berarti devisa negara juga menurun.
D.
Cara mengolah sampah
anorganik
Sampah
anorganik tidak dapat terdegradasi secara alami. Dengan kreativitas, sampah ini
bisa didaur ulang untuk beragam kebutuhan. Ada beberapa sampah yang bisa
dimanfaatkan:
§ Sampah
kertas
Kumpulan
sampah kertas bisa dibuat berbagai macam jenis kerajinan tangan, seperti
topeng, patung, dan kertas daur ulang. Nilai jual sampah kertas daur ulang jauh
lebih tinggi dari sekadar sampah kertas biasa. Kertas daur ulang bisa dijual ke
pengrajin sebagai bahan pembuat kerajinan tangan,
§ Sampah
kaleng
Kaleng baja
100% dapat didaur ulang karena siklus hidupnya tidak akan pernah berakhir.
Membuat baja dari kaleng bekas hanya memerlukan 75% energi yang digunakan untuk
membuat baja dari bijih besi. Itu berarti, setiap kita mendaur ulang 1 ton
baja, akan dihemat 1.131 kg bijih besi, 633 kg batu bara, dan 54 kg kapur.
Untuk kaleng drum bisa dimanfaatkan sebagai tempat sampah atau pot.
§ Sampah
botol
Botol beling
memiliki nilai tinggi, apalagi masih utuh. Jika sudah tidak utuh akan didaur
ulang lagi bersama dengan berbagai jenis kaca lainnya untuk dicetak menjadi
botol baru. Harga sampah botol bekas minuman lebih rendah karena bentuknya
khusus sehingga pembelinya terbatas perusahaan minuman itu. Botol kecap lebih
mahal karena banyak produk yang bisa dikemas dengan botol itu. Usaha botol
bekas juga memberi peluang kerja bagi ibu-ibu sebagai pencuci botol.
§ Sampah
plastik
Saat ini sudah
banyak kerajinan yang dibuat dengan bahan dasar sampah plastik seperti tas,
dompet, cover meja, dan tempat tisu.
§ Sampah B3
(limbah berbahaya dan beracun)
Limbah B3
ternyata bisa menghasilkan uang. Cairan cuci cetak film (fixer), bisa
menghasilkan perak murni. Memang diperlukan pengetahuan proses kimia yang
memadai karena melibatkan bahan-bahan kimia yang berbahaya dan beracun.
§ Sampah
kain
Sampah kain
bisa digunakan untuk cuci motor atau sebagai bahan baku kerajinan. Pakaian yang
sudah tidak terpakai, tapi masih layak pakai bisa disumbangkan kepada yang
membutuhkan, atau dijual dengan harga miring. Sisa kain atau kain perca juga
dimanfaatkan untuk banyak aplikasi bisa selimut, tutup dispenser, magic jar,
dan lainnya.
Sumber
:
Analisis
:
Menurut
saya, tulisan di atas termasuk ke dalam tulisan ilmiah popular. Hal ini
dikarenakan :
Tulisan
tersebut bersifat persuasif, sehingga dapat menarik perhatian pembaca
Target
pembacanya adalah masyarakat umum/ awam bukan spesialis, dan perlu diketahui
masyarakat
Bahasa
yang dipergunakan bersifat umum dan mudah dipahami, tetapi masih dalam bentuk
standar Banhasa Indonesia yang baik dan benar
Gaya
penulisan tidak baku
Berisi
pandangan / gagasan penulis
0 komentar:
Posting Komentar