Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 10 Oktober 2012

Tulisan Ilmiah Populer


CONTOH TULISAN ILMIAH POPULER


Daur Ulang Sampah : Memberdayakan yang Terbuang

         
Berbagai macam aktivitas manusia yang berhubungan dengan penggunaan Sumber Daya Alam  (SDA) selalu memiliki konsekuensi timbulnya sampah. Jumlah sampah yang dhasilkan bergantung pada jumlah barang-barang yang dikonsumsi tiap hari. Demikian halnya dengan jenis sampah yang dihasilkan juga bergantung pada jenis barang yang digunakan.
Selain mencemari lingkungan, tumpukan sampah yang merupakan kumpulan barang-barang terbuang yang sudah tidak dipergunakan tersebut juga dapat menimbulkan bau busuk dan pandangan yang tidak sedap dipandang mata. Oleh karena itu, dibutuhkan pengelolaan sampah atau biasa disebut daur ulang sampah.
Daur ulang sampah merupakan proses mengubah barang-barang yang sudah tidak terpakai menjadi barang baru yang lebih memilki manfaat dan nilai tinggi. Tujuan dari adanya kegiatan daur ulang sampah ini, selain untuk mengurangi jumlah sampah juga untuk menghemat pemakaian bahan baku baru sehingga dapat mengurangi penggunaan energi dan timbulnya polusi serta menghindari kerusakan lingkungan dan menjaga keseimbangan ekosistem.

Prinsip Kerja Daur Ulang Sampah
1.         Reuse 
berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya.Contoh kegiatan reuse sehari-hari:
Pilihlah wadah, kantong atau benda yang dapat digunakan beberapa kali atau berulang-ulang. Misalnya, pergunakan serbet dari kain dari pada menggunakan tissu, menggunakan baterai yang dapat di charge kembali
Gunakan kembali wadah atau kemasan yang telah kosong untuk fungsi yang sama atau fungsi lainnya. Misalnya botol bekas minuman digunakan kembali menjadi tempat minyak goreng.
Gunakan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali.
Gunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis.
2.         Reduce
berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah.Contoh kegiatan reduce sehari-hari:
Pilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang.
Hindari memakai dan membeli produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar.
Gunakan produk yang dapat diisi ulang (refill). Misalnya alat tulis yang bisa diisi ulang kembali).
Maksimumkan penggunaan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali.
Kurangi penggunaan bahan sekali pakai.
3.         Recycle 
berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat.Contoh kegiatan recycle sehari-hari:

Pilih produk dan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah terurai.
Olah sampah kertas menjadi kertas atau karton kembali.
Lakukan pengolahan sampah organic menjadi kompos.
Lakukan pengolahan sampah non organic menjadi barang yang bermanfaat.


SAMPAH ORGANIK
A.         Pengertian sampah organik
Sampah Organik adalah merupakan barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola dengan prosedur yang benar.Sampah organik adalah sampah yang bisa mengalami pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau (sering disebut dengan kompos). Kompos merupakan hasil pelapukan bahan-bahan organik seperti daun-daunan, jerami, alang-alang, sampah, rumput, dan bahan lain yang sejenis yang proses pelapukannya dipercepat oleh bantuan manusia. Sampah pasar khusus seperti pasar sayur mayur, pasar buah, atau pasar ikan, jenisnya relatif seragam, sebagian besar (95%) berupa sampah organik sehingga lebih mudah ditangani. Sampah yang berasal dari pemukiman umumnya sangat beragam, tetapi secara umum minimal 75% terdiri dari sampah organik dan sisanya anorganik.

B.         Jenis-jenis sampah organik
Sampah organik berasal dari makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan.
Sampah organik sendiri dibagi menjadi : 

Sampah organik basah. Istilah sampah organik basah dimaksudkan sampah mempunyai kandungan air yang cukup tinggi. Contohnya kulit buah dan sisa sayuran.
Sampah organik kering. Sementara bahan yang termasuk sampah organik kering adalah bahan organik lain yang kandungan airnya kecil. Contoh sampah organik kering di antaranya kertas, kayu atau ranting pohon, dan dedaunan kering.

C.         Dampak sampah organik 
            1.         Dampak terhadap Kesehatan
Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:

Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan  pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
 Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernakan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah
Sampah beracun: Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.
2.          Dampak terhadap Lingkungan
Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis.

D.         Cara mengolah sampah organik
Pengomposan sampah kota umumnya sama saja seperti pengomposan bahan baku lainnya. Hanya yang patut dipikirkan adalah jumlah bahan organik kering yang digunakan dalam pencampuran bahan baku proses pengomposan. Pengomposan Menggunakan Drum Plastik
Pengomposan menggunakan drum plastik sangat cocok diterapkan untuk mengolah sampah rumah tangga.

SAMPAH ANORGANIK
A.         Pengertian sampah anorganik
Sampah anorganik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara biologis sehingga penghancurannya membutuhkan waktu yang sangat lama. Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik, dan kaleng.
B.         Jenis – jenis sampah anorganik
Contoh sampah dari sampah anorganik adalah: potongan-potongan / pelat-pelat dari logam, berbagai jenis batu-batuan, pecahan-pecahan gelas, tulang-belulang, kaleng bekas, botol bekas, bahkan kertas, dan lain-lain.
Sampah jenis ini, melihat fisiknya keras maka baik untuk peninggian tanah rendah atau dapat pula untuk memperluas jalan setapak. Tetapi bila rajin mengusahakannya sampah dari logam dapat kembali dilebur untuk dijadikan barang yang berguna, batu-batuan untuk menguruk tanah yang rendah atau memperkeras jalan setapak, pecahan gelas dapat dilebur kembali dan dijadikan barang-barang berguna, dan tulang-belulang bila dihaluskan (dan diproses) dapat unutk pupuk dan lain-lain.
C.         Dampak sampah anorganik
            1.         Gangguan Kesehatan
            2.         Menurunnya kualitas lingkungan
            3.         Menurunnya estetika lingkungan
Timbulan sampah yang bau, kotor dan berserakan akan menjadikan lingkungan tidak indah untuk dipandang mata;
4.          Terhambatnya pembangunan negara
Dengan menurunnya kualitas dan estetika lingkungan, mengakibatkan pengunjung atau wisatawan enggan untuk mengunjungi daerah wisata tersebut karena merasa tidak nyaman, dan daerah wisata tersebut menjadi tidak menarik untuk dikunjungi. Akibatnya jumlah kunjungan wisatawan menurun, yang berarti devisa negara juga menurun.

D.         Cara mengolah sampah anorganik 
Sampah anorganik tidak dapat terdegradasi secara alami. Dengan kreativitas, sampah ini bisa didaur ulang untuk beragam kebutuhan. Ada beberapa sampah yang bisa dimanfaatkan:
            §     Sampah kertas
Kumpulan sampah kertas bisa dibuat berbagai macam jenis kerajinan tangan, seperti topeng, patung, dan kertas daur ulang. Nilai jual sampah kertas daur ulang jauh lebih tinggi dari sekadar sampah kertas biasa. Kertas daur ulang bisa dijual ke pengrajin sebagai bahan pembuat kerajinan tangan,
            §     Sampah kaleng
Kaleng baja 100% dapat didaur ulang karena siklus hidupnya tidak akan pernah berakhir. Membuat baja dari kaleng bekas hanya memerlukan 75% energi yang digunakan untuk membuat baja dari bijih besi. Itu berarti, setiap kita mendaur ulang 1 ton baja, akan dihemat 1.131 kg bijih besi, 633 kg batu bara, dan 54 kg kapur. Untuk kaleng drum bisa dimanfaatkan sebagai tempat sampah atau pot.
            §     Sampah botol
Botol beling memiliki nilai tinggi, apalagi masih utuh. Jika sudah tidak utuh akan didaur ulang lagi bersama dengan berbagai jenis kaca lainnya untuk dicetak menjadi botol baru. Harga sampah botol bekas minuman lebih rendah karena bentuknya khusus sehingga pembelinya terbatas perusahaan minuman itu. Botol kecap lebih mahal karena banyak produk yang bisa dikemas dengan botol itu. Usaha botol bekas juga memberi peluang kerja bagi ibu-ibu sebagai pencuci botol.
            §     Sampah plastik
Saat ini sudah banyak kerajinan yang dibuat dengan bahan dasar sampah plastik seperti tas, dompet, cover meja, dan tempat tisu.
            §     Sampah B3 (limbah berbahaya dan beracun)
Limbah B3 ternyata bisa menghasilkan uang. Cairan cuci cetak film (fixer), bisa menghasilkan perak murni. Memang diperlukan pengetahuan proses kimia yang memadai karena melibatkan bahan-bahan kimia yang berbahaya dan beracun.
            §     Sampah kain
Sampah kain bisa digunakan untuk cuci motor atau sebagai bahan baku kerajinan. Pakaian yang sudah tidak terpakai, tapi masih layak pakai bisa disumbangkan kepada yang membutuhkan, atau dijual dengan harga miring. Sisa kain atau kain perca juga dimanfaatkan untuk banyak aplikasi bisa selimut, tutup dispenser, magic jar, dan lainnya.

Sumber :

Analisis :

Menurut saya, tulisan di atas termasuk ke dalam tulisan ilmiah popular. Hal ini dikarenakan :           
Tulisan tersebut bersifat persuasif, sehingga dapat menarik perhatian pembaca
Target pembacanya adalah masyarakat umum/ awam bukan spesialis, dan perlu diketahui masyarakat
Bahasa yang dipergunakan bersifat umum dan mudah dipahami, tetapi masih dalam bentuk standar Banhasa Indonesia yang baik dan benar
Gaya penulisan tidak baku
Berisi pandangan / gagasan penulis

Menurut saya, hal ini sangat berpengaruh positif karena dengan melakukan kegiatan daur ulang maka kita dapat membantu untuk menjaga dan menyelamatkan lingkungan kita sendiri agar sampah disekitar kita menjadi sedikit berkurang dan tidak tercemar . Sesungguhnya banyak sekali dari sampah-sampah bekas tersebut yang dapat di daur ulang, bahkan dengan harga yang jauh lebih mahal daripada barang aslinya . Namun tentu saja kembali kepada kreatifitas dari si pendaur ulang. Saat ini sudah banyak orang yang melakukan daur ulang terhadap berbagai macam barang yang sudah tidak terpakai, selain menyelamatkan lingkungan, mereka juga bisa mendapatkan keuntungan dari kegiatan mereka. Semoga kita bisa berbuat hal tersebut untuk menyelamatkan lingkungan kita.

0 komentar:

Posting Komentar