Hatta: Indonesia Tidak Kalah Makmur
Dari Malaysia
www.merdeka.com
Rabu, 31 Oktober 2012
Hasil survei yang dirilis oleh
lembaga survei asal Inggris, Legatum menyebutkan bahwa tingkat kemakmuran
Indonesia naik 7 level dibandingkan tahun lalu. Kini, Indonesia di posisi 63.
Menurut laporan lembaga survei asal
Inggris tersebut, di Asia Pasifik Indonesia berhasil mengalahkan India yang
berada di posisi 101. Sementara dibandingkan negara-negara lain di dunia,
Indonesia dianggap lebih makmur dibandingkan Rusia, Turki, Mesir, dan
Venezuela.
Sayangnya, Indonesia masih kalah
dengan Malaysia yang berada di posisi 45, Vietnam yang berada di posisi 53,
Thailand di posisi 56, dan Singapura di nomor 19.
Menanggapi hasil survei itu, Menko
Perekonomian Hatta
Rajasa memiliki penilaian sendiri. Dia optimis Indonesia masih lebih
baik dari Malaysia. Indikatornya diperlihatkan dari jumlah kelompok kelas
menengah di Indonesia yang semakin besar.
"Kelas menengah kita meningkat
sangat tajam. Sekarang kelas menengah kita 50 juta. Dua kali lipat dari
Malaysia dan akan terus meningkat pada 2030 menjadi 135 juta," ujar Hatta
saat melakukan kunjungan ke Malang, Jawa Timur, Rabu (31/10).
Menurutnya, saat ini, pendapatan per
kapita masyarakat Indonesia sudah di atas USD 6.000. "Dan rata-rata di
2025 sudah USD 16.000 pendapatan per kapita kita," jelasnya.
Tapi, Hatta juga mengingatkan ada
tantangan besar yang akan dihadapi seiring dengan semakin tingginya daya beli
masyarakat Indonesia. Yakni, ruang untuk produk impor menguasai pasar dalam
negeri semakin besar.
Hatta menginginkan agar konsumsi
dalam negeri bisa dipenuhi dari produk lokal. "Yang penting jangan sampai
konsumen dengan daya beli yang kuat diisi barang impor. Kita harus mandiri.
Harus lahir pengusaha-pengusaha dari Indonesia sendiri. Memproduksi kebutuhan
kita jangan dimanfaatkan dunia impor," tegasnya.
Diunduh :Kamis, 01
November 2012 – Pukul 07.40 WIB
Analisis
:
Saya
setuju dengan Menko Perekonomian Hatta Rajasa , yang mengatakan bahwa Indonesia
tidak kalah makmur dibandingkan dengan Negara-negara ASEAN lainnya, walaupun
dalam survei yang dirilis oleh lembaga survei asal Inggris, Legatum menyebutkan
bahwa tingkat kemakmuran Indonesia masih dibawah Negara Singapura, Malaysia,
Vietnam dan Thailand. Namun untuk membuktikan bahwa Negara kita tidak kalah
makmur dari Negara ASEAN lainnya, dibutuhkan kerjas keras dari semua sektor dan
kalangan. Menurut saya, Negara Indonesia cukup mampu dalam sektor tekstil, strukturnya
cukup lengkap dan terintegrasi, serta kuat dari hulu ke hilir, Indonesia mampu
memasok bahan baku di pasar ASEAN sehingga berpotensi menjadi pemasok utama
kebutuhan bahan baku industri di ASEAN. Sehingga ini dapat menjadi peluang yang
baik untuk Indonesia, namun semua ini juga bergantung bagaimana kita mengelola
dan memanfaatkannya. Sebagai contoh, Negara kita mampu untuk memproduksi
kebutuhan sandang kita sendiri tapi daya beli masyarakat Indonesia masih
condong untuk impor dari luar negeri. Hal ini yang harus dihindari oleh kita.
Kita sebagai konsumen harus membeli produk lokal bukan bangga dengan membeli
produk impor. Dan Indonesia juga harus mandiri, dengan melahirkan
pengusaha-pengusaha dari Indonesia sendiri yang berkualitas dan mampu bersaing
di pasar internasional. Sehingga kita mampu memproduksi kebutuhan kita sendiri
dan jangan dimanfaatkan oleh dunia impor.
0 komentar:
Posting Komentar