Optimalkan Potensi
Ekonomi
Inda
Susanti - www.seputar-indonesia.com
Senin,
29 Oktober 2012
JAKARTA–
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang selalu tercatat di atas 6% dinilai belum
dirasakan merata di semua sektor usaha. Salah satu sektor yang masih harus
didorong dan dioptimalkan adalah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). CEO MNC
Group Hary Tanoesoedibjo mengatakan,ekonomi Indonesia akan tumbuh lebih baik lagi
asalkan didukung kebijakan yang baik dan melaksanakannya secara konsisten.
Jumlah penduduk usia muda (di bawah 40 tahun) yang mencapai 70% dari populasi
juga merupakan potensi tersendiri. ”Kita punya semua luxurious factor yang
dapat mendorong bangsa kita ke arah lebih baik.
Jika
dibandingkan dengan China yang sama-sama muda (komposisi penduduknya), sumber
daya alam kita lebih besar sehingga seharusnya kita bisa tumbuh lebih baik,”
ujar Hary pada acara dialog HUT Ke-2 MNC Business Channel bertema ”Ketahanan
Ekonomi Nasional” di MNC Tower, Jakarta,kemarin. Hary menambahkan, salah satu
sektor yang harus mendapat dukungan besar adalah UMKM yang telah terbukti
memiliki daya tahan lebih baik terhadap krisis dan mampu mengurangi kemiskinan.
Namun,
perlu ada kebijakan yang memiliki keberpihakan lebih pada pelaku UMKM, salah
satunya pemberian kredit bagi UMKM. ”Harus diberikan prioritas pinjaman
tersebut,”tandasnya. Pada kesempatan yang sama, Menteri Koperasi dan UKM
Syarifuddin Hasan mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang selalu di atas
6,5% membawa dampak terhadap tumbuhnya sektor UMKM.
Dia
mencatat, jumlah UMKM di Indonesia saat ini sebanyak 55,2 juta
pengusaha.Diharapkan, meningkatnya konsumsi domestik dan menguatnya pasar dalam
negeri membuat peran UMKM di dalamnya juga lebih besar. ”Insya Allah UMKM akan
menjadi tuan rumah di pasarnya (dalam negeri) sendiri,”tegasnya. Dia
mengungkapkan, selain pembinaan dan pemberdayaan UMKM, keberpihakan pemerintah
terhadap UMKM antara lain diwujudkan melalui penyaluran kredit usaha rakyat
(KUR) bagi pelaku UMKM yang pada tahun ini mencapai Rp22 triliun dari total
Rp85 triliun (kumulatif).
Pemberian
KUR tersebut, menurutnya, terbukti sangat membantu dan diapresiasi para
penerimanya.”Secara statistik, dana KUR Rp22 triliun tahun ini telah terserap
oleh 8 juta pelaku UMKM,”sebutnya. Direktur Eksekutif Riset Ekonomi dan
Kebijakan Moneter Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan,dalam kebijakan
pengelolaan kredit perbankan, pemberian kredit UMKM merupakan salah satu yang
masih harus terus didorong lantaran tingkat pertumbuhannya yang masih rendah,
yaitu 21%.
”Upaya
yang kami lakukan misalnya dengan peningkatan akses dan perbaikan regulasi.
Salah satu yang didorong adalah ketentuan minimum penyaluran kredit
UMKM,”tuturnya. Pengamat UMKM dari Prasetyamulya Business School Joko Wintoro
menambahkan, UMKM merupakan salah satu indikator kesehatan ekonomi nasional.
Sayangnya, pengembangan UMKM belum dilakukan maksimal dan optimisme dari pelaku
UMKM di Indonesia juga masih rendah. Berdasar Global Optimism Survey, indeks
optimisme pelaku wirausaha di Indonesia hanya 0,30.
Sementara,
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar meyakini,
pariwisata sebagai industri multisektor bisa menjadi leading sektor dalam
pengembangan UMKM, terutama di Indonesia bagian timur. Selain itu, harus ada
keterkaitan antara sektor UMKM dengan sektor usaha yang lebih besar.
”Pariwisata
saat ini sudah menjadi gaya hidup global, yang mana dalam setahun jumlah orang
yang berwisata di seluruh dunia mencapai 1 miliar. Ini tentu akan membawa
pengaruh sangat besar terhadap industri secara menyeluruh,”tandasnya.
Diunduh
: Kamis, 01 November 2012 – Pukul
08.50 WIB
Analisis
:
Saya setuju
dengan pemberitaan diatas, yang menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia
dinilai belum dirasakan merata di semua sektor usaha , salah satunya adalah
UMKM. Padahal UMKM memiliki peranan yang sangat penting di dalam pertumbuhan
ekonomi Indonesia. UMKM memiliki banyak peranan diantaranya :
·
Peranan UMKM Dalam Pertumbuhan Ekonomi dan Kesempatan
kerja
UMKM memliki
kemampuan cukup tinggi dalam menciptakan kesempatan kerja dibanding usaha
besar. Hal ini mengindikasikan bahwa UMKM memiliki potensi yang cukup besar
untuk dikembangkan dan dapat berfungsi sebagai katub pengaman permasalahan
tenaga kerja (pengangguran)
·
Peranan
UMKM dalam Penciptaan Devisa Negara
UMKM juga
berkontribusi terhadap penerimaan ekspor, walaupun kontribusi UMKM jauh lebih
kecil jika dibandingkan dengan kontribusi usaha besar.
Peranan UKM
dalam Pemerataan Pendapatan
· Peranan
UMKM yang penting adalah peranan dalam upaya mewujudkan pemerataan pendapatan.
Dalam rangka meningkatkan peran UMKM diIndonesia berbagai kebijakan dari aspek
makroekonomi perlu diterapkan. Dengan memberikan perhatian ekonomi yang lebih
besar kepada industri ini akan memberikan dampak yang besar dan luas terhadap
pertumbuhan ekonomi, kesempatan kerja dan distribusi pendapatan yang lebih
merata di Indonesia. Perhatian yang dimaskud dapat berupa memberikan dana
kepada UMKM melalui investasi pemerintah dan investasi swasta domestic maupun
investasi luar negeri. Upaya lain yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan
pinjaman modal berupa kredit berbunga rendah. Untuk pelaksanaanya melibatkan
pihak perbankan, khususnya perbankan milik pemerintah.
Oleh karena
itu, Indonesia perlu memberikan perhatian yang serius pada masa mendatang dalam
rangka mengembangkan UMKM menuju usaha yang berdaya saing tinggi.
Mempertimbangkan UMKM umumnya berbasis pada sumberdaya ekonomi lokal dan tidak
bergantung pada impor, serta hasilnya mampu diekspor karena keunikannya, maka
pembangunan UMKM diyakini akan memperkuat perekonomian nasional. Untuk
itu, pembangunan koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah perlu menjadi
prioritas utama pembangunan ekonomi nasional dalam jangka panjang.