Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 09 November 2012

Sektor Informal Penyelamat Perekonomian Saat Krisis



Sektor informal penyelamat perekonomian
saat krisis

Harwanto Bimo Pratomo - Senin, 5 November 2012

            Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan tidak selamanya pekerja informal dipandang buruk sebagai mata pencarian. Sektor informal merupakan faktor penolong perekonomian disaat bahaya krisis melanda negara.
            Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Suhariyanto, meminta masyarakat untuk tidak memandang rendah sektor ini. Sektor informal menjadi penampung tenaga kerja disaat sektor formal tidak dapat lagi memfasilitasi.
            "Sektor informal itu tidak selalu berkonotasi buruk, justru dulu yang menyelamatkan kita saat krisis itu sektor informal," ujarnya saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin (5/11).
            Pada saat krisis, angkatan kerja muda yang tidak mendapat pekerjaan mencoba menyambung hidup dari sektor informal ini. Bahkan bergeraknya sektor informal membantu menggerakan perekonomian. "(Saat krisis) Banyak anak muda yang membikin usaha sendiri-sendiri. Ini bukan sesuatu yang buruk," tuturnya.
            Berdasarkan catatan BPS, penduduk yang bekerja pada sektor informal periode Agustus 2011 ke 2012 justru menurun 1,5 juta orang. Penurunan ini hampir terjadi di seluruh komponen pekerja informal kecuali pekerja bebas di non-pertanian.
            Jika dilihat dari presentase, pekerja informal periode tersebut menurun dari 62,17 persen di Agustus 2011 menjadi 60,14 persen di Agustus 2012. Hal berbeda justru terlihat pada pekerja formal yang meningkat 2,7 juta orang di periode itu.
            Rinciannya ialah penduduk bekerja dengan status berusaha dibantu buruh tetap bertambah 150 ribu orang dan penduduk bekerja berstatus buruh/karyawan bertambah sekitar 2,5 juta
Diunduh  : Jumat, 09 November 2012 – Pukul 16.00 WIB
Analisis   :

Menurut saya, memang tidak selamanya pekerjaan informal dipandang buruk sebagai mata pencarian.Di Negara sedang berkembang seperti Indonesia, masalah sektor informal menjadi semakin penting. Keberadaannya yang sangat penting apalagi setelah ekonomi Indonesia dirundung krisis, dimana permintaan angkatan kerja di sektor informal ini semakin besar seiring dengan siklus usaha sektor formal yang tidak berjalan normal. Oleh sebab itu, janganlah menganggap dengan sebelah mata pekerjaan informal. Karena Sebagian besar masyarakat Indonesia sekarang bermata pencaharian di sektor informal. Dan seharusnya pemerintah mendukung hal tersebut dengan cara memberikan kredit dengan bunga yang rendah, memberikan / menyewakan lahan bagi pedagang kaki lima di tempat yang strategis dengan biaya yang memadai, dll.

0 komentar:

Posting Komentar