Pembangunan Infrastruktur Masih
Bergantung Pada Utang
Saugy Riyandi - www.merdeka.com
Selasa, 6 November 2012
Selasa, 6 November 2012
Pemerintah mengakui dana utang tetap
diperlukan dalam pembangunan infrastruktur di Tanah Air. Namun penggunaan utang
ini hanya pada proyek infrastruktur yang mendesak atau darurat seperti
pembangunan irigasi dan waduk berskala besar.
Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa,
mengatakan pemerintah tetap berupaya mengurangi penarikan utang negara yang
saat ini mencapai Rp 2.000 triliun. Salah satu caranya dengan memberdayakan
perusahaan swasta nasional dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor
infrastruktur.
"Tetapi yang pasti, spirit kita
tidak bergantung kepada pembiayaan luar negeri tetapi kita mendorong BUMN kita
untuk membangun," ujarnya saat ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa
(6/11).
Hatta memastikan pemerintah tidak
akan menggunakan utang luar negeri dalam upaya pembangunan infrastruktur yang
tercantum dalam Master Plan Program Percepatan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
"Pemerintah saat ini tidak akan banyak membangun infrastruktur dari
utang," tuturnya.
Hatta menambahkan saat ini Indonesia
menjadi salah satu negara yang baik dalam tata kelola utang. Pasalnya, debt
ratio Indonesia saat ini mengalami penurunan hingga mencapai 23 persen.
"Kita mengelolanya dengan
sangat sehat. Bahkan kita dianggap sebagai salah satu negara yang mengelola
utang dengan sehat," katanya.
Diunduh : Jum’at , 09 November 2012 – Pukul 18.40 WIB
Analisis :
Menurut
saya pribadi, pembangunan infrastruktur lebih baik menggunakan biaya dari dalam
negeri atau dengan kata lain tidak berutang pada luar negeri.Karena menurut
saya selama ini Indonesia sudah terlalu terlena dengan bantuan hutang dari luar
negeri . Meskipun bantuan tersebut memberikan bunga yang rendah, namun sudah
seharusnya Indonesia berdiri dengan kaki sendiri. Selain itu, jika Negara kita
terus menerus berhutang dan hutang tersebut tidak dapat terbayarkan maka Negara
kita akan mengalami krisis moneter. Oleh karena itu , pemerintah harus
menyesuaikan antara pemasukan Negara dengan pengeluaran Negara.
0 komentar:
Posting Komentar