Meteorit Hijau di Maroko Diduga dari Merkurius
Fifi Dwi Pratiwi – www.kompas.com
Kamis, 4 April 2013
TEXAS,
KOMPAS.com — Meteorit berwarna hijau yang ditemukan di Moroko pada tahun
2012 lalu diduga berasal dari Planet Merkurius. Dugaan ini muncul karena
karakteristik meteorit tersebut berbeda dengan karakteristik meteorit lainnya
yang jatuh ke Bumi dan mirip dengan karakteristik planet terdekat dengan
Matahari dalam sistem tata surya kita itu.
Hal tersebut disampaikan oleh Anthony Irving, profesor ilmu tentang bumi dan
luar angkasa dari University of Washington, AS, dalam acara 44-th annual
Lunar and Planetary Science Conference di Woodland, Texas.
"Ini mungkin sebuah sampel yang berasal dari Merkurius atau dari benda
lain yang lebih kecil dari Merkurius, tapi karakteristiknya mirip seperti
Merkurius," kata Irving sebagaimana dikutip Space.com, Kamis
(28/3/2013) lalu.
Ia menambahkan, suatu tumbukan kuat telah melemparkan meteorit hijau ini ke
bumi. Selain itu, meteorit ini berusia sangat tua. Irving dan timnya
memperkirakan usia batu luar angkasa ini mencapai 4,56 miliar tahun.
Dugaan Irving didasari temuan yang menunjukkan kalau meteorit yang bernama
resmi NWA 7325 ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan meteorit lain
yang berasal dari Mars atau asteroid yang berada di dalam sistem tata surya,
yang telah ditemukan oleh para peneliti hingga saat ini.
Meteorit yang berasal dari Mars ini disertai dengan partikel yang ada di
atmosfer planet tersebut, yang membuatnya mudah untuk dikenali. Sementara
batuan angkasa dari Vesta, salah satu asteroid terbesar di sistem tata surya
kita, sifat kimiawinya berbeda.
Irving menyatakan kalau NWA 7325 memiliki intensitas magnet yang lebih rendah
dibandingkan batuan lain, yang belum pernah ditemukan sebelumnya. Didukung oleh
data yang dikirim dari wahana luar angkasa Messenger, milik NASA, orbit di
sekitar Merkurius menunjukkan bahwa sifat kemagnetan yang rendah dari planet
tersebut sangat mirip dengan yang ditemukan pada meteorit berwarna hijau ini.
Hasil observasi Messenger juga memberikan Irving bukti terbaru yang bisa
mendukung hipotesisnya. Salah satunya adalah karakteristik geologis dan
komposisi kimia permukaan Merkurius, yang diketahui oleh para peneliti,
memiliki kandungan besi yang sangat rendah. Begitu pun dengan meteorit ini yang
kandungan besinya sangat rendah sehingga mengesankan dari mana pun batuan ini
berasal, badan induknya mirip dengan Merkurius.
Irving mengatakan, meteorit ini tercipta dan dan tiba-tiba terlempar dari
planet atau benda langit lainnya yang memiliki aliran magma di permukaannya
pada satu waktu dalam sejarah tempat tersebut. Bukti yang ada menunjukkan kalau
batu tersebut terbentuk sebagai buih yang ada di bagian puncak magma tersebut.
Diunduh :
Minggu, 7 Januari 2013 – Pukul 11.46 WIB
0 komentar:
Posting Komentar