Pemerintah
Belum Setuju Harga Elpiji 12 Kg Naik
Novita
Intan Sari – www.merdeka.com
Senin,
10 Desember 2012
PT Pertamina (persero) mengusulkan kenaikan harga
elpiji takaran 12 kilogram kepada pemerintah. Namun, sampai saat ini Vice
President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan pihaknya
belum mendapatkan tanggapan positif dari pemerintah terkait usulan itu. Padahal
pihaknya menangguk kerugian dari penjualan gas tabung tersebut.
"Pertamina pernah mengusulkan
kenaikan harga elpiji Rp 2.000 per kilogram. Namun sampai saat ini belum ada
sinyal bagus dari pemerintah terkait hal tersebut. Pasalnya, harga jual elpiji
saat ini Rp 5,850 per kilogram sementara harga perekonomian kita mencapai Rp
10.000," ujarnya saat ditemui di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Senin
(10/12).
Ali menyatakan gas elpiji takaran 12
kilogram sebenarnya termasuk elpiji non-subsidi. Sehingga sesuai mekanisme
untuk menutup kerugian,pihaknya dapat menaikkan harga tanpa harus mendapat
persetujuan pemerintah. Hanya saja, perseroan khawatir akan timbul dampak
sosial jika pihaknya berkeras menaikkan harga.
"Elpiji berkaitan dengan
ekonomi sosial masyarakat, jadi setiap menaikkan harga akan berdampak pada
masyarakat," tuturnya.
Meski belum mendapat persetujuan
pemerintah, Ali menjamin ketersediaan elpiji di pasaran tidak akan menurun.
Dari data yang dimiliki perusahaan plat merah itu, permintaan di pasar malah
terus meningkat. "Kami sangat sadar dengan menutupi kerugian itu menjadi
beban perusahaan, tapi kan elpiji harus tetap ada," tutupnya.
Diunduh : Senin, 10 Desember 2012 – Pukul 16.10 WIB
Analisis :
Saya
tidak setuju dengan kenaikan harga gas elpiji 12 kg. Karena akan semakin
memberatkan masyarakat menengah ke bawah. Dampak dari kenaikan gas elpiji
12 kg antara lain beralihnya konsumen elpiji 12 kg ke elpiji 3 kg atau tabung
melon yang selama ini disubsidi. Kondisi ini akan membuat bengkak subsidi
elpiji 3 kg dalam Anggaran Pendapat dan Belanja Negara (APBN) karena
peningkatan pembelian dari efek kenaikan itu. Saya berharap kenaikan
harga elpiji 12 kg yang sedang direncanakan tidak dibebankan kepada pengusaha
kecil. Sebab, itu akan berdampak pada bisnis mereka. Jika harga gasnya
dinaikkan, mereka terpaksa menaikkan harga jual makanannya. Padahal, konsumen
mereka adalah masyarakat kecil. Jadi hal ini juga dapat menyebabkan
bertambahnya jumlah pengusaha kecil yang gulung tikar akibat tidak mampunya
membeli gas elpiji tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar